Cerita Dapur Ngebut

Membuat Bento untuk Acara Ulang Tahun Dd Irsyad di Sekolah


Tanggal 6 Agustus 2016 kemarin, Dd Irsyad tepat berusia 6 tahun. Sesuai rencana, Dd mau merayakan ultah bersama teman-teman di sekolah. Sempat dikira tidak jadi, saya santai saja tidak memesan tanggal pada Bu Guru. Jelang hari H, Dd ternyata benar-benar ingin ultah di sekolah. Bilang ke Ibu Guru, ternyata tanggal ultah sudah dibooking oleh anak lain. Jadilah acara mundur 2 minggu kemudian. Beruntung, dua hari kemudian ada anak yang batal merayakan ultah. Jadi, acara ultah Dd bisa diadakan pada tanggal 12 Agustus. Cerita lengkap tentang ultah Dd Irsyad bisa dibaca di postingan ini: Ulang Tahun Dd Irsyad di Sekolah. 



   Sekarang saya mau cerita tentang persiapan memasak untuk acara ultah. Mau bikin apa? Setelah ngintip perayaan ultah sebelumnya, saya putuskan untuk membuat bento untuk anak-anak. Berangkat ke pasar Bogor untuk membeli kemasan bento dan nugget. Sampai di rumah, kemasan bento ternyata jumlahnya kurang satu! Seharusnya satu pak ada 50, Duh, nyesel juga tidak menghitungnya terlebih dahulu. Kalau harus balik lagi rasanya kok males.
Wadah bento dari plastik
   Beruntung saya dapat info kalau untuk para ibu guru di sekolah tidak perlu dikasih bento. Biasanya mereka dibuatkan nasi kotak dengan menu orang dewasa. Jumlah anak-anak di sekolah yang terdiri dari dua kelas TK B adalah 43 anak (termasuk Dd). Jadi, bikin 49 bento saja sudah banyak dan bisa dibagikan pada anak tetangga dan anak-anaknya ibu guru.

Jepretin dus nasi kotak
   Mikir… bikin nasi kotak buat bu guru? Duh, jadi nambah kerjaan dong! Perasaan udah riweuh mau bikin 49 bento. Ini ditambah 8 nasi kotak? Hmm, sekalian aja buat dibagiin ke tetangga kiri-kanan, bikin jadi 20 nasi kotak. Sanggup nggak? Saya pun menantang diri sendiri untuk mengerjakan semuanya. Pasti bisa!

   Saya sengaja mencicil kerjaan biar nggak riweuh. Membereskan bingkisan snack untuk anak-anak sudah beres. Tinggal nyicil masak, nih. Sehari sebelumnya, saya sudah beres mengungkep ayam untuk nasi kotak. Sekalian menggoreng emping dan membungkusnya biar nggak masuk angin. Masuk angin? Kerokin aja! Hihihi…

Emping goreng
Jualan emping? 😀
   Jreng jreng…! Hari yang dinanti pun tiba. Saya mulai nangkring di dapur setelah shalat subuh. Iya, saya kesiangan. Selama satu jam saya pun memasak sendiri. Disambi mengurus Kk Rasyad dan Dd Irsyad yang hendak berangkat ke sekolah. Mondar-mandir di dapur ceritanya.


  Mau masak apa?Ini yang akan saya buat di dapur dengan bantuan dari Mak Onih (art pulang-pergi yang bekerja di rumah) dan Mbak Titin (pegawai di toko obat yang masuk pagi demi bantuin masak). Cuma bertiga??? Yup. Untunglah kami dapat bantuan dari tetangga Mama Ari yang datang selama 30 menit buat nyetakin nasi, Mama Hisyam dari TK yang bantu menata bento, dan Eyang yang juga ikut menata bento. Semua dikerjakan dari pukul 5.30 dan selesai tepat pukul 9.30! Jangan tanya betapa ngebutnya kami di dapur! 

Berikut rincian masakan yang akan dibuat:

  • Membuat bento isi nasi, nugget, bakso ikan, mie goreng sayuran, jelly, dan hiasan daun selada. Tadinya saya mau bikin chicken teriyaki dan acar ala hokben. Tapi nggak jadi karena itu dijamin lebih heboh persiapan dan bikinnya.
  • Membuat nasi kotak isi nasi, ayam goreng, mie goreng, capcay, sambal, dan emping. Disesuaikan ya dengan selera orang dewasa, hehe.

Rebus mie dan masak nasi
Langkah yang dikerjakan:
  1. Memasak nasi menggunakan magicom dan dandang. Nasi diaron dulu sebelum dikukus di dandang.
  2. Sambil mengaron dan kemudian memasak nasi, saya merebus mie untuk mie goreng. Dalam foto, saya merebus mie dengan menggunakan pasta cooker biar nggak perlu repot meniriskan mienya.
  3. Jangan biarkan kompor menganggur. Beres memasak nasi dengan dandang bagian pertama, saya memasak nasi lagi dengan dandang kedua. Tentu saja, dengan mengaron nasi terlebih dahulu.
  4. Sambil memasak nasi, saya merebus bakso ikan. Masih menggunakan pasta cooker, biar cepet. 
  5. Sementara saya memasak bakso ikan, Mak Onih menyiangi sayuran untuk capcay dan mie goreng.
  6. Sambil menunggu bakso matang, saya membantu Mak Onih dengan memblender bumbu yaitu bawang putih. Iya, bawang putih doang untuk membuat capcay dan mie goreng ala resto china.
  7. Mbak Titin datang. Saya langsung memintanya untuk menggoreng nugget menggunakan satu kompor Eyang di rumah sebelah (rumah saya dan rumah Eyang bersebelahan). Tiga kilogram nugget pun langsung dibawa Mbak Titin untuk dimatangkan. Sambil menunggu nugget matang, Mbak Titin menyapu dan mengepel rumah Eyang. Mengambil alih pekerjaan harian Mak Onih. 
  8. Mama Ari datang. Beres dengan bakso ikan, saya dan Mak Onih memasak mie goreng. Kebetulan nasi di magicom dan dandang kecil sudah matang. Sambil bolak-balik ke dapur, saya juga membantu Mama Ari mencetak nasi untuk bento dan nasi kotak.
  9. Mama Ari pergi untuk jaga toko miliknya. Melanjutkan menghias bento dengan daun selada sebagai alas nasi. Oia, mencetak nasi dibantu dengan plastik membuat kerja lebih cepat karena nasi mudah dibentuk dan didorong keluar. Ini Mama Ari yang ngajarin. Saya baru tahu lho. Maklum, nggak punya pengalaman bikin nasi kotak.
  10. Mencetak nasi dengan bantuan plastik
  11. Eyang datang dan membantu mengisi nugget dan bakso ikan ke bento. Bento saya jejerkan di atas tempat tidur di kamar depan dan tengah. Sambil menyalakan kipas angin, supaya nasi cepat dingin dan bento bisa ditutup.
  12. Mama Hisyam datang membantu Eyang menata bento di kamar depan. Saya juga menata bento di kamar tengah. Sementara itu, mie goreng sudah matang. Lanjut memasak capcay dan membuat sambal yang saya serahkan kepada Mak Onih karena saya riweuh mengepak bento.
  13. Pukul 10.15 semua hampir beres. Saya bergegas mandi dan berdandan cukup lima menit saja. Tepat pukul 10.30 semua bento sudah ditutup dan masuk ke plastik besar. Siap untuk diangkut naik Grab car yang saya pesan. 
  14. Nasi kotak belum selesai. Driver Grab saya minta untuk menunggu. Saya membawa 10 nasi kotak (8 untuk Bu Guru dan OB, 1 untuk Mama Hisyam, dan 1 untuk Mamang ojek langganan). 12 nasi kotak yang belum beres memang untuk dibagikan ke tetangga (termasuk Mama Ari), jadi saya tinggal saja di rumah dan membiarkan Mak Onih dan Mbak Titin yang membereskan kerjaan mengisi nasi kotak.
Bento for kids

Menata bento
Nasi kotak untuk Ibu Guru
  Berangkat dengan Grab Car hanya dengan tarif Rp.10.000 saja menjadi taruhan buat saya. Emang ada yang mau nganterin dari rumah ke sekolah yang jaraknya dekat itu? Alhamdulillah, setelah lama cari driver dan ada yang ngebatalin, akhirnya saya dapat driver yang bersedia mengantar ke sekolah. Sebelumnya diajak ambil kue ulang tahun dulu. Terus, mau bantuin angkat dan nurunin barang dari mobil ke sekolah. Tentu saja saya nggak kasih fee sekian. saya tambahin jadi Rp.25.000. Makasih ya, Pak.

   Ulang tahun Dd Irsyad berlangsung meriah. Dd langsung sumringah melihat saya datang bersama kue ulang tahun bertema Angry birds kesukaannya. Kue ini dipesan dari istri teman Bapa yang punya usaha membuat kue. Kebetulan, rumahnya masih satu komplek. Jadi nggak repot saat memesan dan mengambilnya.

Dd Irsyad dan kue ulang tahun Angry birds

Kue tampak dari atas

   Harga kue ini Rp.180.000 saja. Ukurannya kalau tidak salah 18 cm. Sengaja tidak pakai fondant karena Dd Irsyad lebih suka krim. Kalau pakai fondant, pilihan model kuenya lebih cute. Nggak apa-apa. Ini juga sudah bagus banget menurut saya. Semoga kapan-kapan saya bisa bikin kue ulang tahun sendiri, aamiin. Oia, isi kuenya black forest. Rasanya enak. Selesai acara, sisa kue dibawa pulang. Asyiikk…

Kue ultah Dd yang sudah dibagi
   Sampai di rumah, saya langsung membagikan nasi kotak dan bingkisan ke tetangga di sekeliling rumah. Lega rasanya. Capek dan saya pun langsung mengajak Dd Irsyad makan siang. Makan bento pastinya. Dd langsung menghabiskan bentonya dengan lahap! 
Makan bento!
    Kebetulan ada sisa nasi kotak. Langsung saya makan. Untuk makan malam, kami kehabisan capcay. Jadi tidak ada sayuran yang tersaji. Putar otak, saya lihat masih ada sisa bakso ikan dan sayuran bahan capcay. Saya ambil sawi hijau dan direbus dengan bawang putih, garam, kecap ikan, kecap asin sedikit, dan merica. Jadi deh, menu makan malam berupa sayur sawi hijau bakso ikan. Nyam nyam…

Sayur sawi hijau bakso ikan 

   Senangnya acara ultah Dd berlangsung lancar. Saya brehasil membuat bento dan nasi kotak dalam jumlah banyak. Masak banyak untuk arisan dan pengajian mah saya sudah bisa. Tapi bikin makanan yang dikemas ini nih, lebih riweuh! Buat pengajian atau arisan, setelah matang tinggal disuguhkan dan tamu mengambil sendiri dengan piring atau mangkok. Lha ini bikin nasi kotak harus mengemas dulu. Apalagi bikin bento, kudu ada acara menghias segala. Segini masih bento sederhana, nggak pakai nori atau hiasan krentilan yang bikinnya memakan waktu. 

   Alhamdulillah, beres acara ini berarti keterampilan saya bertambah. Pelatihan super ngebut di dapur telah diuji kali ini dan lulus. Sudah bisa masak nasi kotak. Boleh deh nanti kalau ada hajatan lagi nggak usah pesan dan bikin sendiri. Setelah berhitung, modal untuk membuat satu bento (termasuk kemasannya) nggak lebih dari Rp.12.000 saja. Lebih hemat biaya kan? ^_^

, Terimakasih telah mengunjungi olahan.id, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top