
Telor pindang batik sudah saya rencakan untuk menjadi hidangan pelengkap pada Hari Raya Idul Adha tempo hari. Kebiasaan di keluarga nenek saya, telor pindang ini hanya disajikan pada momen perayaan spesial. Seperti hari raya atau ulang tahun salah satu anggota keluarga.
![]() |
Kulit bawang merah |
Kenapa jarang dibuat? Memasak telor pindang ini perlu perjuangan, saudara-saudara! Iya, bahan untuk membuatnya dikumpulkan dengan penuh kesabaran. Apa itu? Kulit bawang merah! Untuk membuat telor pindang, dibutuhkan kulit bawang merah dalam jumlah yang banyak. Sebenarnya, ada cara praktis, yaitu pakai daun jambu. Tapi saya belum pernah mencoba. Menurut Embah saya, pakai daun jambu memang membuat warna telur menjadi coklat dengan mudah. Tapi rasanya kurang enak. Lebih ‘nendang’ pakai kulit bawang. Saya sebagai cucu beliau yang manis tentu saja menurut 🙂
Jadi, saat kita memasak di dapur, pasti memakai bawang merah dan bawang putih, dong. Kan orang Indonesia asli. Kulit bawang merahnya jangan dibuang. Kumpulkan dalam wadah atau baskom yang berbentuk seperti saringan (tujuannya agar kulit bawang tidak lembab). Pakai baskom biasa juga bisa. Supaya awet, boleh sesekali kulit bawang itu dijemur, kemudian disimpan lagi.
Berapa lama mengumpulkan kulit bawang? Lamanya tergantung seberapa rajin anda memasak. Waktu punya pembantu dan setiap hari masak besar, dalam waktu sebulan juga sudah dapat satu baskom kulit bawang. Nah, sejak tidak punya art, saya masak yang praktis-praktis saja. Jadi, kulit bawang merah dalam resep ini yang jumlahnya sebaskom berhasil saya kumpulkan selama… tiga bulan! Hehe, lama ya!
Duh, riweuh amat sih mau bikin telor pindang doang! Beli kulit bawang merah di pasar ,dong! Bisa dapat sekarung dengan harga murah, lho! Iya, betul. Kulit bawang merah juga bisa dicari di pasar. Tinggal kunjungi lapak penjual bawang atau tempat yg menjual bawang merah kupas. Sayang, saya kurang sreg dengan kebersihannya. Biasanya kulit bawang merah dari pasar suka bercampur dengan kulit bawang putih. Saya malas untuk memisahkan mereka berdua, hehe.
Sudah ah. Kepanjangan ngomongnya. Ayo, mulai masak!
![]() |
Langkah-langkah membuat telor pindang (tidak termasuk cara bikin motif batik) |
Bahan:
- 1 baskom kulit bawang merah
- 12 butir telur ayam
- setengah bungkus garam
- air untuk merebus
Cara membuat:
1. Cuci bersih kulit bawang merah.
2. Atur kulit bawang di dasar wajan.

3. Tata telur di atasnya. Beri jarak antar telur. Jangan berdempetan.

4. Tambahkan air dan garam. Rebus dengan api sedang selama satu jam.

5. Setelah satu jam, matikan kompor. Nanti telur akan dimasak lagi.

Mari kita buat motif batik pada telur. Caranya:
- Pegang telur menggunakan sendok atau lap bersih (karena panas), ketuk-ketuk perlahan hingga membuat retakan pada telur. Variasikan antara retakan yang besar dengan retakan memanjang. Jangan terlalu keras mengetuknya, ya. Nanti malah pecah 🙂
- Setelah semua telur digetok (awww!), masukkan ke dalam wajan. Masak dengan api kecil selama dua jam. Tambahkan air jika kuah menyusut.
- Angkat setelah telur menjadi semakin coklat dan air bawang meresap ke dalam telur. Jika warna telur saat dikupas dirasa kurang coklat, boleh direbus kembali sampai berwarna coklat sesuai selera.
![]() |
Menurut saya, ini kurang coklat. Jadi, dimakan saja. |
Sudah matang! Tinggal hap dimakan. Eits, kulit bawang sisa rebusan jangan dibuang dulu ya. Simpan di kulkas. Buat apa? Kegunaanya:
- Untuk menghangatkan telor pindang keesokan paginya (kalau masih ada sisa). Jangan lupa tambahkan air seperlunya.
- Sebagai simpanan untuk ‘jaga-jaga’ jika rasa telor pindang kurang asin. Tinggal direbus kembali dengan menambahkan garam.
![]() |
Cantik bukan? |
Gimana, gampang kan bikin telor pindang batik ^_^

, Terimakasih telah mengunjungi olahan.id, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.